Selasa, 30 Januari 2024

 

PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA

AKSI NYATA TOPIK 4

 

Oleh:

Novira Eka Wulandari, S.Pd.

NIM: 250211105772

 

 

Mulai dari Diri

Pada alur pembelajaran mulai dari diri yang saya pikirkan adalah ZPD (Zone of Proximal Development) adalah jarak antara kemampuan aktual dengan kemampuan potensi peserta didik. Dalam hal ini, guru harus bisa mengidentifikasi dan memahami perbedaan ZPD setiap peserta didik. Dengah demikian, guru dapat memberikan bantuan atau bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Hal ini akan meningkatkan potensi belajar mereka menjadi lebih baik.


Eksplorasi Konsep

Dalam eksplorasi konsep, saya belajar mengenai konsepsi umum tentang zona perkembangan proksimal. Hal ini menekankan adanya interaksi pada seseorang antara orang yang lebih kompeten dengan orang yang kurang kompeten, sehingga orang yang kurang kompeten menjadi mahir secara mandiri. Dalam hal ini, terdapat 3 asumsi penting, yakni asumsi umum, bantuan, dan potensi. Pada asumsi umum, zona perkembangan proksimal tidak berkaitan dengan pengembangan keterampilan tugas tertentu, tetapi harus terkait dengan perkembangan. Pada asumsi bantuan, bukan kompetensi orang yang lebih berpengetahuan itu yang penting, melainkan memahami arti dari bantuan tersebut dalam kaitannya dengan pembelajaran dan perkembangan anak. Pada asumsi potensial, potensi bukanlah milik anak, tetapi hanya indikasi adanya fungsi pendewasaan tertentu, yang dapat menjadi target tindakan intervensi yang bermakna.


Ruang Kolaborasi

Dalam ruang kolaborasi saya belajar mengenai pandangan masing-masing anggota kelompok mengenai pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’ yang mempengaruhi proses pendidikan serta pembelajaran. Selain itu, kami juga berbagi pandangan mengenai kesiapan mengajar dengan memperhatikan pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’ pada peserta didik. Dalam hal ini, kami juga mengetahui persamaan dan perbedaan dari pandangan-pandangan tersebut.

 

Demonstrasi Kontekstual

Hal penting yang saya pelajari dari demonstrasi kontekstual adalah Zone of Proximal Development (ZPD) memiliki pengaruh pada proses pendidikan dan pembelajaran. Hal ini dikarenakan konsep tersebut menekankan pada peningkatan kemampuan dan keterampilan peserta didik. Dengan memahami ZPD, guru dapat merancang pembelajaran yang lebih memberdayakan peserta didik. Selain itu, guru dapat memberikan bimbingan yang membantu mereka untuk mencapai potensi belajarnya. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

 

Elaborasi Pemahaman 

Dalam elaborasi pemahaman, saya mendapatkan pemahaman mengenai pembelajaran yang memperhatikan ZPD peserta didik. Hal ini sangat penting bagi saya dalam merancang pembelajaran nantinya. Dengan demikian, pembelajaran lebih relevan dan memberdayakan peserta didik untuk mencapai potensi belajarnya. Guru dapat memberikan bantuan atau bimbingan yang sesuai hingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Hal baru yang saya pahami pada topik  ini adalah  mengenai salah satu strategi guru dalam meningkatkan potensi belajar peserta didik yakni dengan memberikan teknik scaffolding dan memfasilitasi peserta didik untuk berkolaborasi sehingga terjadinya kerja sama dan diskusi untuk memecahkan masalah. Dalam hal ini, akan juga muncul rasa saling membantu antarpeserta didik sehingga dapat meningkatkan kompetensi mereka.

Yang ingin saya pelajari lebih lanjut adalah mengenai macam-macam strategi yang dapat dilakukan oleh guru untuk mendorong peserta didik dalam mengambil resiko yang tepat dalam belajar sehingga dapat mencapai potensi maksimal mereka sesuai dengan ZPD masing-masing. Selain itu, saya juga ingin mengetahui cara guru agar dapat mengelola perbedaan ZPD masing-masing peserta didik dalam proses pengajaran.

 

Koneksi Antar Materi

Mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia memiliki keterkaitan dengan beberapa mata kuliah lainnya, seperti Filosofi Pendidikan Indoenesia. Kaitannya adalah Filosofi pendidikan yang digagas Ki Hadjar Dewantara memberikan hak penuh kepada peserta didik dalam belajar secara merdeka. Dengan memperhatikan ZPD, mereka dapat terfasilitasi dalam kebutuhan bimbingan belajarnya sehingga dapat mengembangkan potensi belajar mereka. Selain itu, mata kuliah ini juga berkaitan dengan mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen I di Sekolah Dasar dan Menengah.  Kaitannya adalah guru dapat melaksanakan asesmen diagnostik untuk mengetahui karakteristik dan kemampuan awal peserta didik serta melaksanakan asesmen formatif dan sumatif untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik sehingga dapat memperoleh informasi terkait ZPD mereka. Dengan demikian, guru dapat menentukan scaffolding yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran. 

Mata kuliah ini juga memiliki keterkaitan dengan mata Pemahaman Tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya. Keragaman karakteristik peserta didik dan teori-teori belajar perlu dipahami oleh guru untuk menentukan strategi pembelajaran yangs sesuai dengan kemampuan awal maupun ZPD peserta didik. Dalam mata kuliah Literasi Lintas Mata Pelajaran, terdapat kaitan juga, yakni dalam menggunakan strategi literasi dalam pembelajaran, guru harus selalu memperhatikan ZPD peserta didik. Hal ini bertujuan untuk melihat keberhasilan penerapan strategi tersebut sehingga dapat meningkatkan kemampuan peserta didik, khususnya dalam keterampilan berbahasa. Mata kuliah ini juga berkaitan dengan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I. Kaitannya adalah dengan melakukan asistensi mengajar dapat mengetahui karakteristik peserta didik dan memperoleh informasi mengenai ZPD mereka. Hal ini sangat penting dalam merancang pembelajaran untuk praktik mengajar nantinya.

 

Aksi Nyata

Manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan saya sebagai guru adalah lebih semangat untuk menjadi guru profesional. Selain itu, saya dapat memiliki pandangan dan ilmu dalam menyiapkan diri untuk menghadapi berbagai karakteristik. Hal ini sangat penting untuk bekal saya. Saya menilai kesiapan diri saya saat ini 9/10. Hal ini dikarenakan saya masih harus belajar, khususnya di bangku perkuliahan Pendidikan Profesi Guru semester 1 dan masih berada di topik 4. Oleh karena itu, saya masih kurang ilmu dalam hal tersebut. Saya juga harus banyak diskusi dengan guru-guru lain yang sudah berpengalaman agar saya bisa mendapatkan banyak ilmu dan pandangan nantinya. Yang perlu saya persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal adalah dengan menguasai materi yang akan diajarkan agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik. Selain itu, saya juga akan selalu belajar menentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk bisa mengakomodasi segala perbedaan peserta didik. Hal ini sangat penting untuk dapat mengembangkan berbagai potensi mereka.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TOPIK 6 : Isu-Isu Penyelenggaraan Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah dalam Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik

    PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA AKSI NYATA TOPIK 6   Oleh: Novira Eka Wulandari, S.Pd. NIM. 250211105772     Mulai d...