Jumat, 01 Maret 2024

Topik 5: Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD

 PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA

AKSI NYATA TOPIK 5

 

Oleh:

Novira Eka Wulandari, S.Pd.

NIM. 250211105772

 

 

Mulai dari Diri

Pada alur pembelajaran mulai dari diri yang saya pikirkan adalah pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai scaffolding pada ZPD merupakan cara guru dalam menciptakan pembelajaran yang berorientasi kepada peserta didik sehingga dapat bermakna bagi mereka. Dalam hal ini, guru harus bisa mengidentifikasi dan memahami perbedaan ZPD setiap peserta didik. Dengah demikian, guru dapat memberikan bantuan atau bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Hal ini akan meningkatkan potensi belajar mereka menjadi lebih baik.


Eksplorasi Konsep

Dalam eksplorasi konsep, saya belajar mengenai pengertian kegiatan belajar yang bermakna bahwa peserta didik merupakan agen tindakan kognitif yang didistribusikan. Apapun yang dilakukan seseorang pasti dia akan memperoleh kesan, sikap, maksud, makna, informasi, keterampilan, dan kemampuan yang baru. Pada setiap perkembangan, anak memiliki potensi yang belum teraktualisasikan untuk pencapaian lebih lanjut karena beberapa diantaranya perlu adanya dukungan untuk menjadi nyata. Seorang pembelajar otentik merupakan seseorang yang memiliki kemampuan untuk mencari dan menemukan pengetahuan secara mandiri. Dalam hal ini, menjadi agen interaksi mengandung arti bahwa dia sudah mampu melampaui batas tingkat pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas yang telah dicapai untuk menemukan cara bertindak dalam situasi baru atas inisiatif sendiri.


Ruang Kolaborasi

Dalam ruang kolaborasi saya belajar mengenai pandangan masing-masing anggota kelompok mengenai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai scaffolding pada ZPD yang mempengaruhi proses pendidikan serta pembelajaranSelain itu, kami juga berbagi pandangan mengenai kesiapan mengajar dengan memperhatikan aspek-aspek hal tersebut. Dalam hal ini, kami juga mengetahui persamaan dan perbedaan dari pandangan-pandangan tersebut sehingga kami memiliki banyak ilmu dan wawasan mengenai hal tersebut.

 

Demonstrasi Kontekstual

Hal penting yang saya pelajari dari demonstrasi kontekstual adalah Zone of Proximal Development (ZPD) memiliki pengaruh pada proses pendidikan dan pembelajaran. Hal ini dikarenakan konsep tersebut menekankan pada peningkatan kemampuan dan keterampilan peserta didik. Dengan memahami ZPD, guru dapat merancang pembelajaran yang lebih memberdayakan peserta didik. Selain itu, guru dapat memberikan bimbingan yang membantu mereka untuk mencapai potensi belajarnya. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

 

Elaborasi Pemahaman 

Dalam elaborasi pemahaman, saya mendapatkan pemahaman mengenai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai scaffolding pada ZPD. Menurut pandangan saya, pembahasan pada topik tersebut adalah sangat penting bagi saya. Hal ini dikarenakan pembahasan tersebut sangat dibutuhkan saya untuk merancang pembelajaran dengan baik nantinya. Dalam hal ini, perancangan pembelajaran harus melihat ZPD setiap peserta didik agar pembelajaran lebih relevan dan memberdayakan peserta didik untuk mencapai potensi belajarnya. Dengan demikian, guru dapat memberikan scaffolding yang sesuai hingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Hal baru yang saya pahami pada topik  ini adalah  mengenai tantangan yang akan saya hadapi nantinya dalam memahami ZPD peserta didik dengan tepat. Dalam hal ini, ZPD setiap peserta didik dapat berbeda-beda tergantung pada subjek, keterampilan, atau topik pembelajaran tertentu. Selain itu, setiap peserta didik juga memiliki kebutuhan belajar yang bermacam-macam. Dengan demikian, saya harus dapat menentukan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang tepat dan mengakomodasi segala macam keberagaman tersebut sebagai scaffolding pada ZPD. Ini juga merupakan tantangan yang harus saya hadapi nantinya.

Yang ingin saya pelajari lebih lanjut adalah mengenai indikator yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas penerapan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran untuk scaffolding pada ZPD. Selain itu, saya juga ingin mengetahui cara guru untuk memastikan bahwa pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik

 

Koneksi Antarmateri

Mata kuliah Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan Indonesia memiliki keterkaitan dengan beberapa mata kuliah lainnya, seperti Filosofi Pendidikan Indonesia. Kaitannya adalah identitas manusia Indonesia dikenal dengan keberagamannya, baik dari suku, agama, ras, dan budaya. Dengan demikian, karakter peserta didik juga beragam. Oleh karena itu, guru harus dapat mengenali karakteristik mereka agar dapat membantu mengembangkan kemampuannya dengan pemberian scaffolding. Selain itu, mata kuliah ini juga berkaitan dengan mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen I di Sekolah Dasar dan Menengah. Kaitannya adalah guru harus melakukan asesmen diagnostik untuk mengetahui kemampuan peserta didik. Dengan demikian, guru akan mengetahui ZPD dan dapat memberikan scaffolding yang tepat untuk mereka.

Mata kuliah ini juga memiliki keterkaitan dengan mata Pemahaman Tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya. Ketika guru menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran untuk scaffolding pada ZPD peserta didik, maka peserta didik akan merasa diperhatikan dan dibimbing menjadi lebih baik. Dengan demikian, ini akan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi mereka. Dalam mata kuliah Literasi Lintas Mata Pelajaran, terdapat kaitan juga, yakni dengan melakukan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), guru akan mengetahui kelemahan dan kekuatan peserta didik. Dengan demikian, guru akan dapat memberikan scaffolding untuk meningkatkan kemampuan tersebut, khususnya dalam hal literasi. Mata kuliah ini juga berkaitan dengan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I. Kaitannya adalah dalam praktik pembelajaran terbimbing, guru belajar memhami ZPD peserta didik. Dengan demikian, guru akan dapat menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran untuk scaffolding yang tepat.


Aksi Nyata

Manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan saya sebagai guru adalah lebih semangat untuk menjadi guru profesional. Selain itu, saya dapat memiliki pandangan dan ilmu dalam menyiapkan diri untuk menghadapi berbagai karakteristik dan latar belakang peserta didik. Hal ini sangat penting untuk bekal saya dalam menciptakan pembelajaran yang selalu bermakna, berpihak, dan memerdekakan peserta didik. Saya menilai kesiapan diri saya saat ini 10/10. Hal ini dikarenakan saya sudah selesai melaksanakan praktik pengalaman lapangan I pada Pendidikan Profesi Guru semester 1 dan sudah berada di topik 5. Saya juga sudah banyak berdiskusi dengan guru-guru lain yang sudah berpengalaman. Dengan demikian, saya mendapatkan banyak ilmu dan pandangan. Yang perlu saya persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal adalah dengan menguasai materi yang akan diajarkan agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik. Selain itu, saya juga akan selalu belajar menentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk bisa mengakomodasi segala perbedaan peserta didik. Hal ini sangat penting untuk dapat mengembangkan berbagai potensi mereka.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TOPIK 6 : Isu-Isu Penyelenggaraan Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah dalam Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Politik

    PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN INDONESIA AKSI NYATA TOPIK 6   Oleh: Novira Eka Wulandari, S.Pd. NIM. 250211105772     Mulai d...